Bukan Hanya Sekedar Barang Kesukaan Saya
Nama saya Kamiliya. Akrab dengan panggilan Miliy. Pensil, kertas, dan cutter adalah barang yang sangat saya sukai. Bahkan, jika mengenal lebih dalam nama saya "Kamiliya" akan muncul makna "pepohonan yang selalu hijau". Ya, disitulah maksud saya "pohon". Kata pohon dari nama saya berkaitan erat dengan pensil dan kertas. Pohon menjadi salah satu komponen pembuatan pensil dan kertas. Tetapi, alasan saya menyukai ketiga barang itu bukan hanya karena alasan tersebut.
Pertama, pensil. Alat sederhana dengan inti grafit yang terbungkus cangkang kayu ini adalah barang yang sangat luarbiasa bagi saya. Tekstur grafit yang halus memberikan kesan garis yang sangat memanjakan mata dan otak saya untuk menjadikannya jembatan antara pikiran, kata-kata, dan gambar yang sangat berharga bagi saya. Saya tidak pandai mengekpresikan perasaan saya secara langsung. Oleh karena itu, pensil menjadi benda yang membantu saya mengekspresikan perasaan dan pemikiran saya menjadi sebuah tulisan ataupun sebuah gambaran. Berbeda dengan pensil digital, inti grafit pensil menghasilkan karya yang unik dan berarti bagi saya sendiri. Setiap tekanan yang saya berikan pada pensil membuat saya dapat merasakan tekstur grafit yang berbeda-beda dan suara indah yang dikeluarkan goresan pensil.
Kedua, kertas. Untuk menyalurkan perasaan dan pemikiran saya dengan pensil tidak akan lengkap tanpa sebuah kertas. Kertas menjadi saksi bisu perasaan dan pemikiran yang telah saya lalui. Kertas memberikan saya kebebasan untuk mengekspresikan diri saya dengan cara yang saya sukai. Tak terhitung berapa banyak tulisan dan gambar yang telah saya ciptakan di atas kertas. Setiap kali saya membuka halaman-halaman tersebut, saya merasa seperti terhubung dengan masa laiu saya. Meskipun saat ini teknologi digital semakin berkembang dan penggunaan kertas mungkin menurun, saya tetap mempertahankan kesukaan saya terhadap benda yang saling berkaitan erat ini. Saya merasa bahwa menggunakan kertas dan pensil adalah cara terbaik untuk mengekspersikan diri, ide, juga gambar, dan menciptakan sesuatu yang bermakna.
Ketiga, cutter. Umumnya, orang-orang akan menggunakan rautan pensil untuk meraut pensilnya. Tetapi tidak dengan saya, saya lebih suka memahat pensil dengan sebuah cutter. Lagi-lagi tentang tekstur, saya merasa senang ketika merasakan tekstur dari setiap lapisan kayu yang terpotong. Terdengar begitu sederhana, tapi hal itu adalah alasan saya mengapa sangat menyukai benda tajam itu. Memahat semua pensil yang saya punya ditemani headphone dengan lagu kesukaan saya, Memahat semua pensil dengan ketajaman yang saya inginkan. Inti grafit yang terkikis saya kumpulkan untuk menggambar sketsa hitam putih di waktu mendatang, sangat indah.
Bahkan, karena sangat suka barang-barang itu. Ketika umur saya baru menginjak 17 tahun, seorang teman menanyakan barang apa yang saya inginkan sebagai hadiah tahun itu. Saya mengatakan padanya bahwa saya ingin beberapa pensil dengan ketebalan yang berbeda-beda dan juga beberapa isi cutter. Ya, dia bener-benar memberikan apa yang saya katakan pada saat itu. Enam pensil dan tiga pack isi cutter dia berikan pada saya. Saya sangat senang.
Pensil, kertas, dan cutter bukan hanya benda-benda kesukaan saya, tetapi teman dan juga menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan dan identitas saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar